Temukan Kami di Page Facebook

Versi Teks One Piece the Movie 10 - Strong World bagian 3

Flash Back berakhir ...
Ternyata itulah sebab mengapa para kru Topi Jerami terpencar dan Nami terkurung di Istana Shiki.

Twitt Twit Twitt ...
Suara langkah kaki Dr. Indigo terdengar begitu aneh.
"Tuan Shiki, aku punya sebuah penemuan baru!" Ucapnya.
"Lihatlah!!!" Dr. Indigo memperlihatkan sebuah sangkar berisi burung besar berwarna kuning.



"Gitar!???"
"Itu burung tau!!!" Dr. Indigo menggeplak wajah Shiki.

"Haittt" Mereka bertiga langsung memasang fose aneh lagi.

Kwittt ...
Pintu sangkar terbuka dan si burung di dalamnya terbang mendekat menjuju Shiki.
Jblarrrr!!!!!!
Tiba-tiba burung tersebut mengeluarkan sengatan listrik.



"Burug sialan!!!" Shiki membanting tubuh si burung.
"Hei, tunggu!!" Nami langsung menghampiri si burung. Ia merasa kasihan.

"Apa itu yang kau sebut dengan penemuan baru!??" Benak Shiki ke Dr. Indigo yang tengah pingsan akibat sengatan listrik tadi.
"Ya ...
Dia dilengkapi dengan senjata listrik yang mematikan" Jawab Dr. Indigo yang masih rebah di lantai.

"Penemuan??" Nami tampak penasaran.
"Hm? Baiklah ...
Aku sudah memintamu untuk bergabung, jadi aku akan memberitahumu ..." Shiki bersiap untuk bercerita.
"Di Pulau ini, terdapat hewan-hewan langka yang belum pernah ada sebelumnya ...
Semua itu berkat tanaman IQ ...
Tanaman itu merangsang dan mengembangkan daya pikir mereka berdasarkan lingkungan hidupnya ...
Dan, aku memiliki banyak tanaman IQ di Pulau ini ..." Jelas Shiki.
"Berada di pulau ini selama 20 tahun hingga akhirnya kami menemukan formula baru dari tanaman itu, kami menyebutnya SIQ!!" Dr. Indigo yang sudah bangun memperlihatkan sebuah botol berisi cairan berwarna hijau dan tabung kimia berisi butiran-butiran hijau.
"Kami dapat meningkatkan insting bertarung pada hewan yang telah terinjeksi!
Lalu jika kami menembaknya lagi dengan formula ini, kami juga bisa menambah naluri kebuasannya ..
Dan, Pulau ini telah dipenuhi oleh hewan-hewan buas" Jelas Dr. Indigo.

"Kejam ...
Untuk apa kalian melakukan hal itu!?" Tanya Nami.
"Kau akan mengerti apa tujuan kami jika kau mau bergabung dengan kami" Ucap Shiki.
"Itu ta akan pernah terjadi!!" Teriak Nami.
"Pasti!!!" Bentak Shiki.
"..." Nami terdiam.

"Suatu saat nanti kau pasti akan menerima tawaranku ..." Ucap Shiki.
"Dan saat itu, kau boleh bertanya apapun padaku sampai kau puas ...
Kecuali satu, jangan bertanya tentang teman-temanmu itu ...
Zehahahaha"

"Oarghhh!!!" Si gorila yang berdiri di sebelah Shiki memukul-mukul dadanya.
"Kau mau bilang, serahkan gadis ini padaku, begitu?" Tanya Dr. Indigo.
"Uhum ..."
"Dia tak mengerti bahasamu! Dasar Gorila Idiot!!" Bentak Dr. Indigo.

"Mengejutkan! Kau akan menjad bibiku!??" Ucap Shiki.
"Memangnya kau ini keturunan Gorila!???"

"Haitt" Lagi-lagi mereka bertiga memasang fose aneh.

"..." Nami tak peduli dan langsung berjalan menuju jendela, melihat keadaan di luar.
"Mereka mungkin tak bisa sampai ke tempat ini gara-gara hewan-hewan itu" Pikir Nami.

....................

Sementara itu, di sebuah Pulau yang penuh bunga dan guguran sakura...
"Nami-swan!!!!!" Sanji berteriak.
"Hoi, diamlah!" Bisik Ushop dari jauh.

Grrrrr ...
Teriakan Sanji tadi membuat seekor kumbang raksasa merasa terganggu dan muncul.

"Kyaaa!!!!" Ushop dan Sanji berlari.
Bhurrrsss!!
Kumbang tadi menembakan api.

Beberapa menit kemudian ...

"Robin-chan!!!!!" Teriak Sanji lagi setelah berhasil mengalahkan si kumbang.
"Sudah ku bilang, jangan berteriak!!!" Bentak Ushop.

"Uwaaa!!!!" Ushop kembali berlari setelah muncul burung raksasa dengan empat sayap.

Beberapa menit kemudian ...

"Nami-swan!!!!!" Sanji kembali berteriak.
Dan kali ini, muncul seekor jerapah hijau dengan leher ular.

"Uaggghh!! Kenapa kau membuang-buang energimu seperti itu!!???" Sanji dan Ushop berlari lagi.

"Robin- ..."
"Diamlah!!!!! Dasar kurang ajar!!!"
"Uagghhh!!" Kali ini, muncul ulat hijau raksasa.

Sett ...
Mereka berdua meloncat ke atas sebuah ranting untuk menghindari serangan ulat tadi.
Whussss ...
Si ulat yang meloncat malah jatuh ke Pulau di bawahnya.

"Hampir saja ..." Ucap Sanji.
"I-Ituu ..." Ushop menunjuk ke atas.
Dan di atas rantung, tampak Harimau biru berekor dua dengan taring yang tajam sedang menanti.

"!!!" Sanji bergelayut dari dahan satu ke yang lainnya hingga sampai di dataran.
Dan disana, Harimau dengan enam kaki tadi telah menunggu.
"Sanji-kun!!!!" Ushop berteriak.
"Hiahhh!!!" Sanji berlari dan meloncat, bersiap untuk menendang.
"Concasee!!!!" Tendangan Sanji tepat menghantam kepala si harimau.
"Dasar kucing bodoh!" Ucap Sanji.

Bruukkkk!!!
Harimau tadi jatuh hingga membuat tanah retak.

"Yosh!! Syukurlah ..." Ucap Ushop.

Jduarrr!!!
Tiba-tiba sesuatu menembak tanah.

"Apa lagi sekarang??"

Dari balik ranting pihon Sakura, muncul pululan banteng kerdil berwarna merah.

Jdoorr!! Jduarrr!!!
Banteng-banteng itu melesat menghantam tanah bagaikan peluru. menciptakan suatu hujan tembakan.

"Apa-apaan ini!!????" Sanji dan Ushop berlari menuju ujung pulau.

"Tamatlah riwayat kita!!"
Buagghhhh!!!!
Ujung Pulau itu hancur dan mereka berduapun jatuh ke Pulau di bawahnya.
"Uaaa!!!" Mereka melewati pepohonan sebelum akhirnya terjatuh di sebuah sungai.
Jblurrr!!

Di sisi sungai, tampak sebuah desa, ibu-ibu, dan anak-anak yang sedang memancing. Mereka melihat ke arah Sanji dan Ushop.

....................

Di tempat lain, di sebuah Pulau yang diselimuti oleh hujan salju, seorang gadis kecil tampak sedang berjalan. Langkahnya terhenti ketika ia melihat dua ekor monster sedang bertarung di depannya.

Dan kemudian, salah seorang dari monster itu malah mengarah menuju ke si hadis kecil.
"..." Gadis itu terdiam ketakutan.
Bruukk ...
Kemudian pingsan karena saking takutnya.

Secara perlahan, dua monster itupun menghampirinya, Dan tepat beberapa saat sebelum si monster menyerangnya, tebasan tiga buah pedang mendarat di tubuhnya.
Buaghhh ...
Monster itupun rebah.

Sett ...
Zoro mendarat di sebelah gadis kecil tadi dan memasukan ketiga pedangnya.

"Syukurlah, kita belum terlambat ..." Chooper datang sambil menaiki seekor mamoth raksasa.
"Chooper, berikan dia bulu hangatmu" Zoro menggendong anak kecil tadi.
"Baik, cuacanya memang dingin sekali ..." Chooper bersiap untuk membuka bulunya.
"Hei, aku tak bisa melepasnya!!!" Ia baru ingat kalau bulu itu bukan baju.

Kemudian, mereka naik ke atas Mamoth yang tadi Chooper tunggangi untuk menuju pemukiman terdekat.
Di atas Mamoth, perlahan gadis kecil tadi mulai tersadar.
"Kau sudah sadar ya?"
"Ini ..."
"Apa yang kau lakukan di tempat seperti ini??" Tanya Chooper.
"Hmm, itu ... Karena ..."
"Hah, apapun alasannya tak masalah, yang penting kita segera keluar dari sini" Ucap Zoro.
"Pasti melelahkan sekali jika harus berada dalam cuaca seperti ini berhari-hari" Lanjutnya.
"Seharusnya kan kau bisa keluar dari tempat ini hanya dengan setengah hari saja??"
"Ng??"
"Lihat!!" si gadis kecil menunjuk ke depan, tampak sebuah tempat hijau yang bebas salju.

"Lihat!"
"Zoro, bukannya kau bilang perjalanannya masih jauh?"
"Ini cuma kebetulan" Ucap Zoro datar.
"Itu adalah desa kami, di sekitar sungai itu" Jelas si gadis kecil.
"Terimakasih telah menyelamatkanku, namaku Xiao" Ucapnya.
"Aku Zoro ..."
"Aku Tony Tony Chooper"

Sumber : http://www.beelzeta.com
Reviewed by riand hidt on 05.56 Rating: 5

Tidak ada komentar: